Tidur Di Kamar Yang Dingin Dapat Mempengaruhi Kesehatan

0
2500
Tidur Di Kamar Yang Dingin Dapat Mempengaruhi Kesehatan

Tidur Di Kamar Yang Dingin Dapat Mempengaruhi Kesehatan – Suhu kamar juga dapat mempengaruhi kenyenyakan tidur kita. Mungkin banyak orang yang tidak peduli dengan suhu kamar tidur pada malam hari, tapi itu bisa menjadi salah satu hal yang membuat kita tidur lebih nyenyak. Jika ingin mendapatkan tidur yang lebih berkualitas, cobalah untuk mengatur temperatur AC pada ruangan anda.

(baca juga : Tidur Menjadi Hal Yang Penting Untuk Kekebalan Tubuh )

Dr. Christoper Winter, Direktur Medis di Charlottesville Neurology & Sleep Medicine mengatakan bahwa temperatur kamar itu sebaiknya berada pada kisaran 18 – 20 derajat celcius untuk mendapatkan tidur yang nyenyak. Jika suhu berada di bawah 15 derajat celcius ataupun berada di atas 22 derajat celcius, itu akan membuat kegelisahan tidur.

Jika anda mengalami masalah tidur pada malam hari, ruangan dingin ini bisa membuat tubuh anda dingin sehingga bisa mencapai tingkat tidur yang dalam dan restoratif.

Alasan Mengapa Kamar Dingin Mempengaruhi Kesehatan

Lebih Terlihat Awet Muda

Tidur pada tempat yang hangat atau berada pada di atas 22 celcius dapat membuat tubuh anda lambat melepaskan melatonin, salah satu hormon anti penuaan terbaik yang di miliki tubuh. Ketika kita tertidur pada ruangan yang dingin, tubuh akan dengan mudah melepaskan melatonin

Dapat Menurunkan Berat Badan

Ketika suhu tubuh kita turun, hormon pertumbuhan akan dilepaskan, kemudian hormon stres kortisol juga akan menurun. Jika kita tidak cukup tidur, maka anda akan terbangun dengan kadar kortisol yang tinggi. Artinya akan lebih mungkin merasa kelaparan dan juga mengalami kecemasan yang tinggi.

(baca juga : 5 Elemen Kamar Tidur Yang Membuat Anda Lebih Nyenyak Tidur )

Resiko Penyakit Metabolik Menurun

Ketika kita tidur pada kamar dengan suhu 19 derajat celcius, ini dapat mencegah penyakit metabolik seperti diabetes. Karena ketika tertidur, tubuh akan membakar lebih banyak kalori, selain itu juga hampir dua kali lipat lemak yang ada pada tubuh sehingga menurunkan resiko penyakit metabolik.