4 Aspek Penting Jika Hendak Bangun Rumah
Membangun rumah sejatinya bukan perkara yang mudah. Sebab, selain harus berdiri kokoh, rumah juga harus bisa memberikan efek emosional yang positif bagi penghuninya.
Direktur desain dari Renaissance Planners and Designers Kevin Bing mengatakan, sebuah hunian disarankan untuk dibuat oleh perusahaan desain yang profesional. Hal tersebut dikarenakan mereka memiliki pengetahuan yang relevan bagi berbagai jenis peraturan dari berbagai pemerintahan.
“Jika peraturan tidak dipatuhi, maka pemerintah tidak akan memberikan izin membangun kepada pemilik rumah,” ujarnya seperti dikutip dari Home Decor.
Lazimnya, sebuah izin membangun yang diberikan oleh pemerintah cukup selektif. Pertimbangan krusial akan dilakukan mulai dari legalitas status tanah, konsep tata ruang, perbandingan Koefesien Dasar Bangunan (KDB) dan Koefesien Luas Bangunan (KLB), hingga rencana fasilitas penunjang lainnya akan lengkap dipantau oleh pemerintah setempat.
Jadi memang sudah seharusnya jika ingin membangun rumah membutuhkan pertimbangan khusus. Pertimbangannya setidaknya harus mencakup empat aspek penting berikut ini:
Ketinggian atap
Setiap daerah memiliki aturan yang berbeda. Namun intinya ketetapan ketinggian atap dianggap penting untuk menunjang keserasian arsitektur.
Di Jakarta ketentuan ini tertuang pada Peraturan Daerah (Perda) Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 7 Tahun 1991 Tentang Bangunan dalam Wilayah Daerah khusus Ibu Kota Jakarta.
Pada bangunan rumah tinggal, tinggi puncak atap bangunan maksimal 12 m diukur secara vertikal
dari permukaan tanah pekarangan, atau dari permukaan lantai dasar dalam hal permukaan tanah
tidak teratur. Adapun tinggi loteng paling atas setidaknya berukuran 3,5 meter.
Sistem Saluran Pembuangan
Aspek kedua adalah mempertimbangkan sistem saluran pembuangan, khususnya limbah. Kontraktor yang baik akan membangun sistem pembuangan limbah pada saat sebelum pembangunan rumah dimulai.
Sebelumnya, kontraktor akan melakukan investigasi secara menyeluruh pada lokasi pembangunan untuk memastikan konstruksi tidak akan mempengaruhi saluran pembuangan limbah yang berada di dekatnya.
Pada perumahan baru modern, saluran pembuangan didesain tertutup. Artinya, selokan sebagai saluran pembuangan tidak lagi terbuka, melainkan tertutup oleh semen. Hanya ada lubang kecil menjorok ke dalam sebagai penghantar air menuju gorong-gorong.
Keuntungannya, selain tidak menyebabkan bau tak sedap, juga untuk menunjang kenyamanan dan keamanan lingkungan.
Tata Lingkungan
Area eksterior rumah seperti taman atau balkon ternyata memerlukan sistem saluran pembuangan yang baik, agar perawatan lebih mudah.
Derrick Lim, kepada desainer dari D’Marel Scale menyarankan agar pemilik rumah bisa memperhitungkan dan menambahkan keperluan kabel listrik anti air. Tidak hanya kabel, pipa sebagai saluran pembuangan kelebihan air ini juga penting dipasang. Selain terlihat rapi, tujuan pentingnya adalah untuk menghindari masalah banjir.
Sistem Keamanan
Terakhir adalah sistem keamanan. Sistem keamanan bisa ditinjau dari instalansi listrik dan sistem keamanan lingkungan. Pemasangan instalansi listrik seperti kabel listrik yang tertanam di dalam dinding dan langit-langit harus diselesaikan sebelum pengecatan selesai atau furnitur dimasukan.
Sedangkan untuk sistem keamanan lingkungan, hunian sebaiknya dilengkapi dengan keamanan 24 jam oleh petugas keamanan. Selain itu, di era teknologi saat ini, pemasangan CCTV dinilai cukup efektif untuk memantau keamanan lingkungan.
sumber : okezone.com