China Berhasil Membuat Matahari Buatan – Beberapa negara maju mulai melakukan investasi di pengembangan fusi nuklir dan berusaha untuk mengatasi tantangan teknis yang berkaitan dengan teknologi ini. Bila berhasil, teknologi yang sering disebut matahari buatan ini dapat menghasilkan energi yang hampir tak terbatas dengan limbah sesedikit mungkin.
baca juga : Stop Berfoto di 5 Destinasi Wisata Ini
China merupakan salah satu negara yang telah bekerja keras untuk mengembangkan matahari buatan. Kabar terbaru dari tim peneliti Negera China mengumumkan bahwa mereka telah selangkah lebih maju ke arah tersebut.
Dalam pengembangan besar oleh tim peneliti China, mereka mengatakan telah mampu membuat pembangkit listrik pertama di dunia yang mampu mengubah energi fusi menjadi listrik tanpa mengganggu jaringan listrik.
China Fusion Engineering Test Reactor (CFETR) akan menghasilkan panas dalam jumlah besar dengan daya maksimum hingga 2 gigawatt akan selesai sekitar tahun 2035, lapor South China Morning Post.
Perkembangan tersebut terjadi beberapa bulan setelah uji tokamak superkonduktor (EAST) China yang canggih, reaktor fusi HL-2M, beroperasi selama 1.056 detik pada suhu 70 juta derajat Celcius.
“Pengubahan panas menjadi listrik merupakan tantangan tersendiri karena reaktor harus istirahat selama 20 menit setiap dua jam,” kata Xiang Kui, seorang insinyur sistem termal senior di China Electrical Engineering Group di Guangdong Electric Power Institute di Guangzhou.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan dalam jurnal peer-review domestik Southern Energy Construction, Xiang dan rekan-rekannya mencatat bahwa gangguan berulang ini dapat menghasilkan pancaran energi yang menyebabkan kerusakan besar pada jaringan listrik.
Seluruh dunia saat ini sedang berurusan dengan teknologi fusi nuklir. Selain China, Perancis juga memiliki fasilitas bernama International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER), dimana pengembangan ini dilakukan dengan bantuan konsorsium global yang beranggotakan Uni Eropa, Amerika Serikat, Rusia, bahkan China. Mereka berharap bisa membuat terobosan di paruh kedua abad ini.
Sementara itu, para ilmuwan China telah melaporkan bahwa pemerintah Beijing berencana untuk mulai menggunakan pembangkit listrik fusi komersial sekitar tahun 2050. Namun, pembangkit listrik tenaga nuklir memerlukan struktur unik dengan zona penyangga yang signifikan untuk melindungi infrastruktur energi yang ada dari efek yang mematikan.