Walaupun pasarnya masih belum menunjukkan pemulihan signifikan, harga apartemen di Jakarta terus menunjukkan tren meningkat.
Riset Colliers International Indonesia menunjukkan, pada kuartal-IV 2016 harga rata-rata apartemen naik 1,3 persen secara kuartalan dan menjadikannya kenaikan antar kuartal tertinggi selama 2016.
Sedangkan secara tahunan, harganya naik 3,8 persen ke angka Rp 31,65 juta per meter persegi.
Baca Juga :
- 3 Cara Membuat Kamar Tidur Dalam Apartemen Tipe Studio
- Apartemen 14 Lantai di Brisbane ‘Diselimuti’ Pohon
- 4 Manfaat Investasi Apartemen Kos
Kemudian, jika dilihat berdasarkan lokasinya, Jakarta Selatan menjadi kawasan dengan capaian peningkatan harga tertinggi secara tahunan yakni 4,4 persen.
“Capaian tersebut diikuti oleh area non-primer termasuk Jakarta Barat, Timur, Utara, dan Pusat serta area CBD dengan kenaikan 4,1 persen dan 3,3 persen masing-masing,” tulis Colliers.
Secara kuartalan, area non-primer memperoleh peningkatan tertinggi karena performa positif pada beberapa proyek tertentu yang kemudian membuat harga apartemen di sana naik perlahan sebesar 1,9 persen dari kuartal sebelumnya.
Di sisi lain, kebanyakan proyek apartemen di area CBD justru stabil harganya. Kecuali proyek Newton at Ciputra World 2 yang baru diluncurkan memasang harga di bawah rata-rata.
Hal ini membuat rata-rata harga apartemen di CBD turun 0,3 persen dari kuartal sebelumnya.
Ke depannya, meskipun beberapa kebijakan guna membangkitkan pasar properti belum berdampak signifikan.
Tetapi ada kemungkinan hal tersebut membuat konsumsi swasta dan perekonomian tumbuh pada 2017 serta menuntun pada peningkatan daya beli.
“Sebenarnya kenaikan harga apartemen di jakarta pada 2016 secara tahunan cuma 3,8 persen. Tahun ini kemungkinan tidak terlalu jauh berbeda dengan itu, yakni rentang 4 sampai 6 persen saja,” tutur Associate Director Residential Sales & Leasing Colliers International Indonesia Aleviery Akbar.
sumber : kompas.com