Rumah Dengan Konsep Terbuka dan Nuansa Hijau

0
2818
Rumah Dengan Konsep Terbuka dan Nuansa Hijau

Rumah Dengan Konsep Terbuka dan Nuansa Hijau – Konsep terbuka diusung Bambang Hariyanto untuk huniannya. Rumah dengan view pekarangan nan hijau ini menjadi tempat berkumpul yang nyaman bagi keluarga serta rekan-rekan Ketua Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) Perwakilan Palembang itu.

Keasrian tempat tinggal Bambang tampak nyata ketika KORAN SINDO berkunjung ke rumah yang berlokasi di kawasan Bukit Besar, Palembang, ini beberapa waktu lalu.

Baca Juga :

Bangunannya tidak seberapa besar, tetapi terkesan lapang berkat penataan interior yang minim sekat serta halaman luas yang dilapisi rumput sebagai ”permadaninya”. Bangunan yang dihuni sejak 2000 ini sebetulnya mengusung gaya minimalis. Eksteriornya dibalut warna dominan krem. Namun nuansa berbeda akan terasa ketika kita beranjak ke ruang tengah dan beranda belakang. Di area tersebut yang terasa adalah atmosfer tropis. Bagaimana tidak, berbagai jenis tanaman tumbuh subur di sana dengan palet dominan hijau.

Berdiri di atas lahan seluas 1.000 meter persegi, letak rumah ini berada lebih tinggi sekira 2 meter dari jalan utama. Posisi unik itu dikarenakan rumah berdiri di atas tanah yang berkontur tidak rata. Alhasil dari depan, rumah ini seperti dibentengi pagar yang menjulang tinggi, padahal aslinya tidaklah demikian. Dari pintu masuk utama tersebut, kita akan langsung terhubung dengan garasi dan tangga. Pintu ini juga mempermudah akses menuju tempat favorit Bambang yang berada di halaman belakang. Satu set kursi kayu melengkapi keberadaan taman belakang nan subur itu.

Di sana si empunya rumah biasa bersantai sambil menikmati hijaunya taman. Tak jauh dari situ terdapat sebuah paviliun berukuran 6×4 meter yang di bawahnya terdapat kolam ikan. Suara gemericik air dari kolam seakan menambah keasrian area ini. ”Ini sengaja saya buat sebagai spot favorit saya sekaligus menjadi tempat berkumpul rekan kerja dan tamu. Seperti panggung mini, lengkap dengan sound system,” ungkap Bambang. Paviliun terbuka itu dibangun memanjang sekitar 12 meter di tengah taman.

Dari sekian banyak tanaman buah dan bunga yang ada di taman tersebut, terdapat satu yang khas, yakni pohon pisang. Lelaki kelahiran Desa Surabaya, Kabupaten OKU Timur, itu sengaja menanamnya karena ingin melestarikan salah satu pohon khas di wilayah Komering. Adapun bangunan utama rumah ini memiliki 5 kamar tidur, 1 ruang tamu serta ruang keluarga yang menyatu dengan ruang makan. ”Ruang utama ini menjadi tempat kumpul keluarga, tempat bermusyawarah, dan tempat menggelar berbagai kegiatan. Sebab tradisi di sini, anak lelaki menjadi yang dituakan di keluarga,” papar advokat senior yang juga merupakan mantan Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Palembang itu.

Ruang tengah ditata secara sederhana. Di sana hanya terdapat satu set sofa dan satu unit pesawat televisi berikut peralatan audionya yang memanjang. Nyaris tidak ditemukan elemen dekoratif yang bersifat pecah-belah di sana. Sebagai hiasan dinding, selain foto-foto keluarga, terdapat gambar kabah berukuran besar yang dipasang di dinding dekat tangga. Membaca adalah salah satu hobi yang paling diminati Bambang. Ketertarikan pada ilmu hukum, pertanian, dan arsitektur membuatnya berkeinginan untuk mewujudkan sebuah hunian yang asri, berwarna, sekaligus penuh cahaya matahari.

”Saya berkonsultasi dengan arsitek sambil membaca artikel tentang arsitektur perumahan. Tentu selain harus luas, terbuka, dan hijau, akses untuk cahaya matahari harus pula diutamakan karena hobi saya membaca,” sebut Bambang.

Sumber : okezone.com

SHARE