Situasi Ekonomi dan Politik Bikin Asing Enggan Beli Properti – Pemerintah telah memberikan sejumlah kemudahan bagi warga negara asing (WNA) terkait kepemilikan properti di dalam negeri. Itu tercermin dari meluncurnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 103 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang Nomor 29 Tahun 2016. Namun, kedua aturan tersebut dinilai pesimistis tidak akan sukses terlaksana ke depannya.
Direktur PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Harun Hajadi mengatakan rasa pesimistis tersebut muncul lantaran melihat situasi nilai tukar mata uang Rupiah yang masih sering berfluktuasi. Bahkan, dalam beberapa kesempatan di pasar uang, Rupiah cenderung mengalami depresiasi.
“Karena Rupiah sering terdepresiasi. Saya masih belum optimis. Tapi kalau kita (penjualan) target pertama yang pasti orang lokal,” ujarnya di Jakarta, Selasa (27/12/2016).
Soalnya, lanjut dia, WNA baru akan mau membeli ataupun sekadar berinvestasi di sektor properti Tanah Air jika situasi perekonomian stabil. Tidak hanya itu, demikian pula dari sisi politiknya.
“Keamanan di negara. Berinvestasi secara umum secara politik, ekonomi itu harus kurang lebih stabil,” jelasnya.
Dia mengungkapkan alasan WNA lebih senang membeli atau berinvestasi properti di negara tetangga seperti Singapura. Itu semua dikarenakan semua faktor baik dari segi ekonomi maupun politik, cenderung tidak pernah gaduh.
“Coba saja pikir kenapa asing suka invest di Singapura? Karena situasinya enggak naik turun. Keamanan nilai tukar paling penting. Nah Singapura sudah mencakup semua,” jelasnya.
Itulah artikel tentang Situasi Ekonomi dan Politik Bikin Asing Enggan Beli Properti. Semoga bermanfaat
baca juga :Tips menghindari kerugian akibat dari investasi properti
Sumber : okezone.com
