UNIK! Ini 9 Perpustakaan Dengan Desain Interior Unik Di Dunia – Untuk menarik minat baca buku seseorang, banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah merancang sebuah toko buku yang unik dan membuat betah berada di dalamnya. Di dunia ini, banyak terdapat toko buku yang dirancang secara khusus untuk menarik minat baca buku dan membuat seseorang betah berada di dalamnya.
Mulai dari toko buku yang tersembunyi jauh dari keramaian di sebuah peternakan sapi di Arizona, toko buku di kota pegunungan Norwegia sampai toko buku dalam perahu yang terus berlayar di sepanjang sungai pedalaman Inggris. Semua itu bisa dijadikan sebagai salah satu dari destinasi wisata ketika berkeliling dunia.
Baca Juga :
- KEREN! Inilah 5 Desain Tangga Paling Mengerikan di Dunia
- Ini 5 Manfaat Mengonsumsi Cabai Bagi Kesehatan Tubuh
- Desain Keran Kamar mandi: Model Keran Yang Unik Dan Mewah
Berikut 9 perpustakaan dengan desain interior unik di dunia.
Livraria Lello, Porto, Portugal
Livraria lello yang terletak di kota Porto mempunyai desain interior yang unik dengan tumpukan buku plus tangga megahnya yang berbentuk curva yang unik dan dihiasi ukiran – ukiran kayu untuk menyesuaikan dengan panel – panel rumit dan kolom – kolom dinding serta lukisan kaca jendela dengan motif – motif tumbuhan dan langit – langit kaca yang melukiskan monogram sang pendiri toko, Jose Lello. Toko buku yang telah berusia satu abad ini mengadopsi gaya Perancis meskipun berada di Portugal. Toko buku yang dipenuhi gaya art nouveau ini merupakan salah satu toko buku favorit dari J.K. Rowling dan pernah muncul di salah satu film Harry Potter.
El Ateneo Grand Splendid, Buenes Aires, Argentina
Ada yang bisa menebak…. ini toko buku atau gedung ya? Yups…. Itu toko buku. El Ateneo Grand Splendid merupakan toko buku termegah di Amerika Selatan dan toko buku tercantik dan terindah nomor dua di dunia yang menempati gedung teater terbengkalai yang memiliki luas 21.000 kaki persegi di Buenos Aires, Argentina.
Pada abad 20, gedung yang sekarang menjadi toko buku merupakan gedung teater atau opera yang bernama Teatro Grand Splendid dan sempat terkenal sebagai tempat berlangsungnya pertunjukan terbaik se- Buenos Aires di mana penari tango kenamaan Carlos Gardel dan Ignacio Corsini pernah tampil.
Teatro Grand Splendid mengalami kemerosotan dan dialihfungsikan sebagai bioskop dan ternyata juga mengalami kebangkrutan pada tahun 1991. Gedung tersebut terbengkalai selama bertahun – tahun dan sempat mau diratakan dengan tanah karena dianggap sudah tidak mempunyai nilai ekonomis lagi.
Pada tahun 2000, Ihsa Group yang melihat potensi gedung tua nan megah ini membeli gedung tersebut dan merombaknya menjadi toko buku yang cantik nan indah seperti saat ini di mana Teatro Grand Splendid yang sekarat bertransformasi menjadi El Ateneo Grand Splendid yang kebanjiran jutaan pengunjung setiap tahunnya.
Ihsa Group mempertahankan desain awal interior gedung termasuk fresco keren yang dilukis oleh seniman Italia Nazareno Orlandi dan Troiano Troiani serta tempat duduk di bilik – bilik eksklusif yang mengelilingi ruangan yang digunakan untuk pengunjung yang ingin membaca buku di tempat. Hanya kursi – kursi penonton yang menghadap ke panggung yang disingkirkan dan diganti dengan rak – rak buku.
Keren, ya? Ada yang berminat mampir ke sana?
Carturesti Carusel, Bucharest, Rumania
Cărtureşti Carusel boleh dibilang sebagai salah satu toko buku yang magical di mana kamu akan merasa berada di dunia yang berbeda begitu memasuki toko tersebut dengan konsep minimalis dan sentuhan etnik serba putih yang dapat menghipnotismu sehingga kamu akan merasa tenang dan bisa menghabiskan waktu dengan membaca berbagai macam buku.
Cărtureşti Carusel yang juga disebut “The Carousel of Light” merupakan sebuah bangunan monumental abad ke 19 yang terletak di jantung kota Bucharest, ibukota Rumania. Bangunan tersebut merupakan toko buku yang mempunyai 6 lantai di mana kamu bias menemukan lebih dari 10.000 buku, 5.000 album music dan DVD.Di lantai atas toko buku ini terdapat sebuah bistro sedangkan di lantai dasar terdapat ruang galeri tempat karya seni yang juga merupakan venue dari beberapa event budaya dan konser.
Zhongshuge Bookstore, Hangzhou, China
Mengunjungi toko buku mungkin membosankan bagi kebanyakan orang. Namun hal tersebut kelihatan tidak berlaku di toko buku yang mempunyai desain unik dan gaya menarik yang pastinya membuat pengunjung betah di dalamnya. Toko buku tersebut adalah Zhongshuge Bookstore yang terletak di Hangzhou, China. Toko buku ini menata rak – rak buku bukan hanya rapi tapi juga unik bahkan memasang kaca di bagian langit – langit sehingga terlihat sangat luas. Di dalam toko buku tersebut juga terdapat ruangan dan rak buku yang desain interiornya menyerupai taman bermain dan miniature roller coaster maupun ruang baca yang nyaman seperti dalam restoran mewah di sudut lain toko buku tersebut.
Libreria Acqua Alta, Venesia, Italia
Kalau lagi jalan – jalan ke Venesia, Italia, bagi kamu yang mengaku pecinta buku wajib datang ke toko buku yang raknya adalah perahu gondola asli. Perahu yang digunakan sebagai rak buku bukan hanya satu jenis melainkan berbagai macam jenis perahu yang digunakan mulai dari perahu biasa, gondola sampai kano. Namanya Libreria Acqua Alta yang berjarak 600 meter dari pusat kota Venesia dan buka di atas perairan kanal yang meluap dengan bentuknya mirip dengan gudang di mana tumpukan buku – bukunya seperti toko – toko buku di pasar loak. Walaupun kesannya berantakan, libreria acqua alta mempunyai koleksi buku yang cukup lengkap lho…. Toko buku ini juga menjual benda antik dan kartu pos selain buku. Yuk liburan pintar ke Libreria Acqua Alta!
Shakespeare and Company, Paris, Perancis
Pada Tahun 1951, George Whitman membuka toko buku klasik sekaligus perpustakaan khusus literatur berbahasa inggris yang bernama ‘Le Mistral’ yang terletak di arrondissement atau distrik ke – 5 kota Paris, Perancis.
Pada tahun 1964, George Whitman merubah nama toko bukunya menjadi ‘Shakespeare and Company’ sebagai tanda penghormatan bagi Sylvia Beach, pemilik toko buku Shakespeare & Co. yang asli, yang terletak berada beberapa blok jauhnya dari toko Shakespeare and Company yang sekarang.
Toko buku milik Sylvia Beach yang terletak di 12 Rue de I’Odeon ini merupakan tempat berkumpulnya tokoh populer seperti Ernest Hemingway, Ezra Pound, dan James Joyce yang tutup pada tahun 1940 – an, masa pendudukan kota Paris oleh Jerman. Lokasi tempat toko buku milik Sylvia Beach berada sekarang ditandai dengan sebuah plakat untuk menandai lokasinya.
Pada tahun 2011 lalu, George Whitman meninggal dunia pada usia 98 tahun dan menyerahkan toko bukunya untuk dikelola putrinya yang bernama Sylvia Beach Whitman. Apakah nama putrinya merupakan suatu kebetulan? Hal tersebut bukan merupakan suatu kebetulan. George Whitman bukan hanya mengambil nama toko milik Sylvia Beach sebagai nama toko bukunya melainkan juga mengambil nama Sylvia Beach sebagai nama putrinya.
Toko buku ini mempunyai beberapa ruangan. Ruang utamanya menyerupai labirin dengan jalan – jalan yang dibatasi oleh barisan buku sedangkan ruang baca dan ruangan kecil yang penuh sudut – sudut tersembunyi benar – benar merupakan surga bagi para pecinta buku. Toko buku ini juga menjual buku – buku bekas maupun buku kuno. Setiap dua tahun sekali, Shakespeare and Company mengadakan festival Literatur sebagai salah satu komitmen pemiliknya untuk tetap fokus pada event – event maupun kegiatan membacanya.
Librairie Avant-Garde, Nanjing, China
Toko buku di dalam gedung, itu sudah biasa. Kalau toko buku di dalam parkiran mobil bawah tanah, Itu baru keren….! Nah… Kota Nanjing di China mempunyai toko buku yang keren di parkiran mobil bawah tanah Wutaishan Stadium yang berada di atas lahan seluas 4.000 meter persegi. Namanya Librairie Avant-Garde. Tidak sedikit traveler yang berkunjung ke kota Nanjing datang ke toko buku untuk melihatnya langsung.
Pada tahun 1999, Qian Xiaohua membeli lahan tersebut dan membuka toko buku yang letaknya juga begitu strategis, tidak jauh dari Universitas Nanjing sehingga Librairie Avant-Garde menjadi toko buku kedua setelah perpustakaan kampus Nanjing.
Di dalam Librairie Avant-Garde yang ada di parkiran bawah tanah, mahasiswa/i universitas Nanjing, para pecinta buku maupun traveler akan disambut oleh replica dari patung ‘Rodin The Thinker’ yang terkenal dan dua meja panjang yang memajang berbagai buku disertai kursi yang dapat menampung 300 orang.
Di bagian ruang utama toko buku (main hall), Qian Xiaohua menyediakan tempat untuk kegiatan diskusi hingga konser. Pengunjung Librairie Avant-Garde semakin dimanjakan dengan kehadiran coffee shop yang ada di dalam toko buku tersebut di mana mereka bias membaca buku sambil minum kopi dan menikmati suasana toko yang asik.
Honesty Bookshop, Hay-on-Wye, Wales
Hay-on-Wye, kota kecil di perbatasan Inggris merupakan surga para pecinta buku. Bagaimana tidak…. kota kecil yang terletak di pinggiran sungai Wye ini memiliki lebih dari 20 toko buku yang menjual buku bekas dan klasik. Yang lebih unik lagi…. hamper seluruh toko buku yang dibangun di kota kecil tersebut menggunakan konsep klasik yang sama.
Pada tahun 1961, Richard Booth mendirikan toko buku bekas yang mulai menjadi popular dan diikuti oleh para tetangganya. Walapun hadirnya online bookstore dan e-book yang membuat popularitas Hay-on-Wye semakin memudar, hingga saat ini, kota tersebut masih didatangi sekitar 500.000 pengunjung setiap tahunnya.
Salah satu yang menyedot perhatian pengunjung adalah konsep “honesty bookshops” alias ‘toko buku kejujuran’ di mana pembayarannya berdasarkan kejujuran si pembeli. Honesty bookshops tersebut dibiarkan berada di luar rumah warga Hay-on-Wye tanpa dijaga oleh penjaga toko maupun kasir. Hanya sebuah kotak uang di salah satu sudut toko buku tersebut yang merupakan tempat si pembeli meletakkan uang dan mengambil kembalian sendiri.
Livraria Da Vila, Sao Paulo, Brazil
Saat berkunjung ke Brazil, jangan lupa untuk mampir ke Livraria Da Vila, sebuah toko buku yang terletak di tempat strategis dan terbesar di Mall Cidade Jardim, Sao Paolo, Brazil yang mengusung konsep yang unik di mana beberapa rak buku besar sejajar yang dipenuhi dengan buku – buku juga berfungsi sebagai pintu masuk Livraria Da Vila. Rak – rak buku besar tersebut juga dilengkapi dengan lampu untuk menerangi toko buku tersebut saat malam tiba.
Aristek Isay Weinfeld yang merancang toko buku tersebut . Kehadiran Livraria Da Vila bertujuan untuk memberikan solusi bagi pecinta buku yang ingin memperoleh pengalaman berbeda saat berkunjung ke sebuah toko buku.
Toko Buku, dengan lahan seluas 2.300 meter persegi, ini mempunyai dua lantai yang menawarkan suasana berbeda di tiap lantainya. Pengunjung bisa menemukan rak – rak besar yang dipenuhi oleh buku dan suasana santai dan nyaman saat membaca di sofa maupun kursi yang tersedia. Bukan hanya tersedia untuk orang dewasa saja, Livraria Da Vila juga menyediakan ruangan untuk anak – anak untuk membaca dan bermain yang berada pada area eksklusif. Di dalam area eksklusif tersebut, tersedia sebuah ruang teater yang didesain khusus sebagai ruang bercerita. Selain itu, juga tersedia kedai kopi, dengan kaca – kaca besar dan transparan, yang diperuntukkan bagi pengunjung yang membawa keluarga maupun teman yang ini bersantai lebih lama sambil menikmati keindahan di luar.
Itulah 9 Perpustakaan dengan desain interior unik di dunia. Bagaimana? Apakah anda berencana untuk mengunjungi salah satu perpustakaan diatas?