Panduan Memilih Properti untuk Generasi Muda: Lokasi, Fasilitas, dan Anggaran

0
75
Panduan Memilih Properti untuk Generasi Muda: Lokasi, Fasilitas, dan Anggaran

Panduan Memilih Properti untuk Generasi Muda: Lokasi, Fasilitas, dan Anggaran -Di tengah harga properti yang terus merangkak naik, generasi muda kini dihadapkan pada tantangan besar saat ingin membeli hunian pertama. Namun, dengan strategi dan pertimbangan yang tepat, memiliki properti bukan lagi sekadar mimpi. Artikel ini akan membantu kamu memahami hal-hal penting yang perlu diperhatikan sebelum membeli properti, terutama dari sisi lokasi, fasilitas, dan anggaran.

1. Lokasi: Jangan Hanya Cari yang Dekat, Tapi Cari yang Tepat

Lokasi sering disebut sebagai faktor nomor satu dalam membeli properti, dan itu benar adanya. Namun, bagi generasi muda, lokasi bukan hanya soal “dekat ke kantor”, tetapi juga soal potensi jangka panjang.

Berikut beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan:

  • Akses transportasi umum: Pilih area yang dekat dengan stasiun kereta, halte bus, atau terintegrasi dengan proyek transportasi massal (seperti MRT atau LRT).

  • Perkembangan kawasan: Apakah kawasan tersebut sedang berkembang? Cek apakah ada proyek infrastruktur, pusat perbelanjaan, atau universitas yang sedang dibangun. Semakin berkembang suatu kawasan, semakin besar potensi kenaikan nilai propertinya.

  • Keamanan dan kenyamanan: Lakukan survei langsung. Amati lingkungan sekitar, sistem keamanan, dan suasana di malam hari.

Tips: Jangan terburu-buru hanya karena harga murah. Properti adalah investasi jangka panjang, jadi pertimbangkan kualitas lokasi secara menyeluruh.

Panduan Memilih Properti untuk Generasi Muda: Lokasi, Fasilitas, dan Anggaran

2. Fasilitas: Pilih yang Mendukung Gaya Hidupmu

Generasi muda punya gaya hidup yang dinamis. Maka, fasilitas yang ditawarkan oleh properti juga harus bisa menunjang aktivitas harian.

Beberapa fasilitas yang bisa jadi pertimbangan:

  • Area kerja bersama (co-working space): Ideal untuk pekerja remote atau freelancer.

  • Fasilitas olahraga dan kebugaran: Seperti gym, kolam renang, atau jogging track.

  • Area hijau dan taman terbuka: Untuk relaksasi dan aktivitas outdoor ringan.

  • Keamanan 24 jam: Termasuk CCTV dan akses masuk terbatas (misalnya dengan kartu atau sidik jari).

  • Tempat parkir dan penyimpanan sepeda/motor: Khususnya penting di kawasan padat.

Fasilitas bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga bisa menambah nilai jual atau sewa di masa depan.

3. Anggaran: Realistis Tapi Tetap Optimistis

Ini bagian yang paling krusial—berapa dana yang kamu miliki, dan bagaimana mengelolanya untuk membeli properti?

Langkah-langkah yang bisa kamu lakukan:

  • Hitung kemampuan finansial: Umumnya, cicilan properti sebaiknya tidak melebihi 30–35% dari penghasilan bulanan.

  • Pertimbangkan skema KPR atau cicilan developer: Banyak pengembang kini menawarkan DP ringan atau cicilan panjang tanpa bunga.

  • Siapkan dana tambahan: Selain DP, kamu juga perlu menyiapkan biaya notaris, pajak, dan biaya pemeliharaan awal.

  • Evaluasi bantuan dari pemerintah: Seperti program FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) atau bantuan subsidi bunga untuk rumah pertama.

Catatan: Jangan terlalu memaksakan diri untuk membeli properti yang terlalu jauh di luar kemampuan. Lebih baik mulai dari yang kecil tapi terjangkau, lalu naik kelas seiring meningkatnya penghasilan.

Penutup: Mulai dari Sekarang, Bukan Nanti

Membeli properti pertama memang bukan keputusan yang mudah, tapi semakin cepat kamu mulai merencanakan, semakin besar peluangmu untuk memiliki hunian ideal. Kuncinya ada di perencanaan yang matang dan keberanian untuk melangkah.

Ingat, kamu tidak perlu menunggu “sempurna” untuk memulai. Properti pertamamu tidak harus mewah, yang penting fungsional, nyaman, dan sesuai kemampuan. Dan siapa tahu, dari properti kecil pertama itu, kamu bisa membangun portofolio investasi di masa depan.

Baca Juga : https://blog.rumahdewi.com/airbnb-masih-cuan-peluang-dan-tantangan-sewa-jangka-pendek-di-2025/