Hoome, Rumah Pintar Inovatif Buatan Anak Bandung –Â Ide rumah pintar terus dikembangkan, seiring kian populernya konsep internet of things (IoT). Sekelompok mahasiswa asal Bandung pun mencoba memberi sentuhan baru rumah pintar inovatif.
Rumah dengan konsep smarthome alias rumah pintar adalah rumah yang perlengkapan di dalamnya dapat diakses dan terintegrasi melalui smartphone atau tablet, sehingga bisa dipantau, dikendalikan atau dikontrol secara otomatis.
Tim yang terdiri dari Annisa Riyani, Masyithah Nur Aulia, Andika Arif Pradana, dan Dody Qori Utama, lima mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Telkom University ini, membuat sistem yang memungkinkan rumah pintar beradaptasi dengan kondisi dan kenyamanan penggunanya.
Berbeda dengan rumah pintar yang ada selama ini, Hoome akan menyebar sensor pada pengguna, bukan pada lingkungannya. Karenanya, rumah pintar ala Hoome tak lagi terintegrasi dengan smartphone dan tablet, melainkan perangkat wearable.
Dijelaskan anggota tim Hoome, perangkat wearable akan merekam kondisi pengguna seperti tingkat stress, suasana hati, kesadaran, tingkat kenyamanan dan lain-lain.
“Kami menggunakan tiga wearable device yaitu EEG, EMG, dan smartwatch. Setelah mendapatkan kondisi user, aplikasi wearable device akan mengirimkan perintah untuk mengatur peralatan di dalam rumah untuk menyesuaikan dengan kondisi si pengguna,” kata Annisa mewakili timnya saat penjurian final Imagine Cup 2016 di @america, Pacific Place, Rabu (6/4/2016) malam.
Mereka memberikan contoh, perangkat wearable akan memberi perintah untuk mengatur pencahayaan atau bahkan mematikan lampu, ketika pengguna terdeteksi tertidur.
“Kalau terdeteksi stres misalnya, akan dipasangkan aroma terapi dan home entertainment akan memutarkan musik-musik lembut. Suhu dan temperatur ruangan juga disesuaikan agar pengguna nyaman,” kata anggota lainnya.
Proyek yang dikembangkan sejak 2010 ini mengantarkan tim Homee menjadi juara Imagine Cup 2016 tingkat nasional untuk kategori ‘Innovation’. Hoome pun punya target agar sistemnya bisa menjadi standar untuk smart home di 2020 nanti.
Melihat dari gelaran Imagine Cup di tahun-tahun sebelumnya, anak-anak Bandung sepertinya memang juara untuk urusan inovasi. Sebelumnya, di Imagine Cup 2013, tim Imaginer dari ITB menjuarai kategori ini dengan proyek Vofuse.
Kemudian di tahun berikutnya, tim IDE DELTA, juga dari ITB, menyabet juara ‘Innovation’ Imagine Cup 2014 dengan proyek bernama Smoothie. Sempat terlewat di Imagine Cup 2015, tahun ini Homee menandai kemenangan ketiga kalinya bagi developer asal Bandung, untuk kategori ‘Innovation’ di ajang Imagine Cup.
Sebagai salah satu juara Imagine Cup 2016 tingkat nasional, tim Hoome punya kesempatan untuk mewakili Indonesia di Imagine Cup 2016 tingkat global di Seattle, Washington, Amerika Serikat.
Namun perjuangan belum berakhir. Hoome masih akan diadu lagi dengan dua pemenang tingkat nasional dari kategori berbeda. Seperti tahun sebelumnya, ada tiga kategori yang dilombakan di ajang kompetisi yang digelar Microsoft ini, yakni Games, Innovation dan World Citizenship.
Selain Hoome, jawara Imagine Cup 2016 tingkat nasional lainnya adalah tim None Developers dari Universitas Trunojoyo Madura untuk kategori ‘Games’ dan Garuda 45 dari University of Edinburgh, University College London, dan King’s College London di kategori World Citizenship. Dari tiga tim juara di masing-masing kategori ini, hanya satu yang nantinya akan membela nama Indonesia di Seattle.
Itulah Hoome, Rumah Pintar Inovatif buatan anak bangsa.
Baca Juga : Agung Podomoro dan Samsung Berkolaborasi Kembangkan Smart Home
Sumber : detik.com