Kisah Bonsai Berusia 400 Tahun – Selama Perang Dunia II, pembom B-29 menjatuhkan bom atom pertama di Hiroshima, Jepang, menewaskan ratusan ribu orang. Di antara yang selamat adalah bonsai, yang kemudian diberikan Jepang ke Amerika Serikat.
Pohon bonsai berusia 400 tahun ini, sekarang berada di museum, di Arboretum Nasional, Taman Bonsai Nasional, dan Museum Penjing di Washington, D.C., tanaman pohon bonsai mempunyai sejarah yang amazing. Bonsai ini dibawa ke museum pada tahun 1976 sebagai hadiah dari master bonsai Jepang Masaru Yamaki.
baca juga : Kenapa Anak Finlandia bisa Pintar ?
Ketika cucu Yamaki mengunjungi bonsai tersebut pada tahun 2001, ia menceritakan kisah bonsai berusia 400 tahun ini, bahwa pohon ini selamat dari serangan nuklir pertama di dunia, ketika bom menghancurkan Hiroshima, Jepang.
Saat bom atom jatuh di Hiroshima pada tahun 1945, Yamaki dan keluarganya berada di rumah mereka yang jaraknya kurang lebih 2 mil dari ledakan. Diperkirakan 141.000 orang tewas dalam peristiwa bencana itu, namun Yamaki dan keluarganya sebagian besar lolos tanpa cedera, hanya beberapa luka ringan dan mereka mendapati bahwa salah satu pohon bonsai mereka juga selamat, tidak mengalami kerusakan.
Yamaki dan keluarganya terus merawatnya hingga tahun 1976, lalu mereka menyumbangkannya ke Amerika Serikat, negara yang menjatuhkan bom yang menewaskan saudara-saudaranya. Saat memberikan hadiah, Yamaki hanya menyebutkan bahwa itu adalah hadiah perdamaian.
Pohon bonsai ini kemudian diterima dengan hangat dan dipajang di pintu masuk Museum Nasional Bonsall dan Penjing di Washington, D.C., hingga hari ini. Pihak keluarga menjelaskan bahwa pohon tersebut telah dirawat oleh keluarga selama lebih dari lima generasi.
Asisten pengurus koleksi museum mengungkapkan bahwa bonsai ini, selain selamat dari pengeboman dahsyat. Pohon bonsai telah berusia 400 tahun, ditanam sejak 1625.Dan pengurus museum juga menjelaskan bahwa mereka memutuskan untuk tidak menyiarkan sejarah apapun tentang pohon bonsai yang berusia 400 tahun ini, karena menurut mereka keindahan pohon dan simbol persahabatan kedua bangsa lebih penting dari segi maknanya.
Bonsai hanyalah salah satu dari 53 pohon dalam koleksi arboretum. Pakar bonsai merancang setiap pohon untuk membangkitkan rasa, bobot, dan gaya tertentu, kata teknisi penelitian ilmu pertanian dan asisten kurator museum tersebut.
