3 Jalan Menghadapi Lesunya Industri Properti

0
2174
3 Jalan Menghadapi Lesunya Industri Properti

Sektor perkantoran pada 2017 masih belum dapat diandalkan untuk bertumbuh. Sehingga pada 2017, Indonesia masih menghadapai lesunya industri properti

Adapun alasannya, disebabkan oleh pasokan ruang perkantoran yang hingga saat ini masih berlebih (over supply).

Namun, Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan masih ada sektor lainnya yang diprediksi akan menjadi penggerak industri properti di Indonesia pada 2017.

Baca Juga :

Pertama adalah sektor industri properti yang mana pada 2016 saja tren pertumbuhannya cukup membaik.

Kedua adalah sektor ritel. Rendahnya tingkat suku bunga saat ini diharapkan bisa meningkatkan pengeluaran masyarakat untuk berbelanja.

“Bukan karena spending-nya yang akan membaik. Tapi sekarang interest rate lebih rendah dan bisa meningkatkan spending belanja,” ujarnya dalam paparan di Jakarta, Kamis (5/1/2017).

Paling utama, lanjut dia, ada beberapa ritel dengan brand asing akan masuk ke Indonesia. Namun terkendala akibat ritel asing tersebut membutuhkan ruang ritel yang lebih besar.

“Sementara Jakarta space yang ada enggak terlau banyak. Dengan dibantu suplai jumlah sedikit kemungkinan sektor ritel bisa bergerak,” tuturnya.

Kemudian, sektor residensial. Meski penjualan di sektor ini pada 2016 tergolong melambat, namun paling tidak ada beberapa momentum yang mampu menjadi katalisator. Salah satunya mendorong masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen (KPA).

“Selama ini transaksi memang kebanyakan cash, KPA engga banyak. Potensinya adalah gimana dorong beli apartemen kelas bawah untuk menggunakan KPA, karena sudah mulai make sense angka suku bunga dibandingkan sebelumnya perlu didorong,” paparnya.

sumber : okezone.com