Prinsip Budaya Kerja Orang Jepang – Ketika kita berbicara tentang disiplin dan komitmen untuk melakukan yang terbaik di tempat kerja, kita dapat mengambil contoh prinsip budaya kerja orang Jepang. Bangsa Jepang dikenal sebagai bangsa yang disiplin dan berproduktivitas tinggi. Hal ini membuat negara Jepang memiliki tingkat ekonomi yang tinggi, setara dengan negara maju Eropa dan Amerika Serikat. Orang Jepang pekerja keras dan memiliki etos kerja yang tinggi. Orang Jepang bekerja pada level yang tinggi karena mereka mengikuti prinsip budaya kerja mereka.
baca juga : 5 Kota Paling Ramah di Dunia
Beberapa Prinsip Budaya Kerja Orang Jepang yang bisa diterapkan :
Bushido
Bushido adalah prinsip semangat kerja keras yang diturunkan dari generasi ke generasi. Semangat ini melahirkan pembelajaran yang tak kenal lelah dari masyarakat Jepang.
Prinsip Samurai
Prinsip samurai adalah prinsip tidak mudah menyerah. Prinsip samurai masih mengakar kuat di hati masyarakat Jepang, namun digunakan bukan untuk perang, melainkan untuk pembangunan ekonomi, memperkokoh harga diri dan kehormatan bangsa, serta melindungi dari berbagai bencana alam, khususnya, gempa bumi dan tsunami.
Konsep Budaya Keishan
Konsep budaya Keishan membutuhkan kerja keras, ketulusan, minat dan keyakinan, hingga akhirnya muncul kemampuan untuk selalu belajar dari orang lain. Caranya adalah karyawan harus selalu kreatif, inovatif dan produktif.
Prinsip Kaizen
Prinsip Kaizen adalah mengoptimalkan biaya dan waktu dalam produksi produk berkualitas tinggi. Hal ini mendorong masyarakat Jepang untuk sangat berdedikasi dalam bekerja dan menyelesaikannya sesuai rencana agar tidak menimbulkan pemborosan. Kegagalan untuk mengikuti jadwal akan mengakibatkan lambatnya penyelesaian pekerjaan dan menyebabkan kerugian. Itu sebabnya perusahaan Jepang menerapkan aturan bekerja tepat waktu kepada karyawannya.
Perusahaan Untung, Saya juga akan Untung
Disiplin dan etos kerja inilah yang menciptakan sikap dan pola pikir kerja yang positif. Disiplin juga membuat karyawan patuh dan loyal kepada perusahaan. Mereka siap melakukan apa saja demi kesuksesan perusahaan, bahkan lembur, tanpa mengharapkan bayaran tambahan. Karena menurut mereka jika produksi meningkat dan perusahaan mendapat untung besar, mereka juga akan mendapatkan kompensasi yang layak.
Malu Jika Pulang Lebih Cepat
Karyawan yang pulang lebih awal dianggap tidak relevan dan tidak produktif. Ukuran nilai dan status orang Jepang didasarkan pada disiplin kerja dan waktu yang dihabiskan di tempat kerja. Bahkan tanpa atasan, mereka bekerja dengan baik, dengan komitmen dan disiplin total.
Pembagian Waktu yang Efisien
Saat masuk kerja, para karyawan berhenti mengobrol dan bercanda. Mereka bekerja segera sesuai dengan pekerjaan mereka. Baru setelah makan siang tiba, mereka berhenti bekerja dan dengan gembira bercanda dengan teman-teman mereka saat mereka pergi ke kantin untuk makan dan kembali bercanda tanpa memikirkan pekerjaan.
Senioritas
Jepang adalah negara yang masih mengikuti prinsip senioritas. Ada istilah senior dan junior. Pekerja tua yang memberi perintah kepada pekerja yang lebih muda. Yang tua harus membimbing dan mengajar yang muda, sedangkan yang muda harus menghormati dan mematuhi perintah yang lebih tua. Akibatnya, pekerja yang lebih tua, biasanya berusia 50-an dan 60-an, berada di puncak kategori manajer atau eksekutif, sedangkan pekerja yang lebih muda di bawah 30 berada di level bawah.
Tamu adalah Raja, Atasan adalah Dewa
Pepatah Jepang mengatakan bahwa “tamu adalah raja, bos adalah dewa”. Pepatah ini membuat para pekerja patuh dan setia kepada atasannya. Mereka bersedia melakukan apa yang atasan mereka perintahkan agar mereka berhasil. Mereka percaya bahwa jika omset perusahaan meningkat dan menghasilkan keuntungan yang besar, otomatis para pekerja akan mendapatkan upah yang sesuai. Gagal melakukan pekerjaan sama saja dengan mempermalukan diri sendiri, bahkan harga diri pun hilang.
Kesuksesan tidak akan pernah datang jika tidak dibarengi dengan kedisiplinan dan kerja keras kita. Kita bisa mengambil contoh dari budaya kerja Jepang dimana mereka sangat antusias bekerja tanpa mengeluh.