Leonardo Di Caprio Bakal Bangun Resor Mewah dan Ramah Lingkungan
Desain awal resor mewah dan ramah lingkungan milik Leonardo Di Caprio yang dikerjakan sejak April 2015 silam akhirnya muncul ke publik.
Berdasarkan laporan Daily Mail, resor yang berlokasi di pulau kecil di lepas pantai Belize itu ditargetkan bisa dibuka untuk umum pada 2018. Strukturnya lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya, yakni 36 rumah residensial dan 36 vila.
Namun, resor tersebut dipastikan tetap ramah lingkungan dan mewah seperti yang telah direncanakan.
Setiap bangunan yang ada di resor tersebut bakal dibangun menggunakan material lokal dan akan ditenagai oleh panel-panel surya.
Selain itu, semua kendaraan di sana harus menggunakan energi bersih dan hanya botol air yang boleh digunakan kembali. Makanannya juga tentu harus organik dan berasal dari sumber lokal.
Inspirasi dekorasi resor Di Caprio tersebut berasal dari suku Maya Kuno dan akan ditangani oleh arsitek Jean-Michel Gathy. Dia juga berperan menciptakan dekorasi, eksterior, dan interior hotel-hotel mewah di seluruh dunia.
Leonardo Di Caprio telah mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk isu-isu lingkungan selama beberapa tahun.
Dia kemudian mengambil langkah lebih jauh untk kepeduliannya terhadap bumi dengan membangun resor ramah lingkungan tersebut.
Adapun lahan yang digunakan untuk pembangunan resor tersebut merupakan sebuah pulau pribadi di Belize bernama Blackadore Caye.
Pulau tersebut dibeli Di Caprio bersama dengan rekannya pada 2005 senilai 1,75 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau sekarang setara dengan Rp 23,7 miliar.
Pulau tanpa populasi penduduk seluas 42 hektar itu sebentar lagi akan memiliki 68 resor vila layang, tempat penampungan ikan di terumbu karang buatan manusia, dan rumah-rumah pribadi.
Harga rumahnya sekitar 5 juta dollar AS (Rp 67,8 miliar) sampai 15 juta dollar AS atau setara dengan Rp 203,4 miliar tiap unitnya.
Di Caprio berharap resornya nanti mampu memberikan keuntungan tak hanya bagi area sekitarnya, tapi juga bumi secara keseluruhan.
tim peneliti, teknisi, desainer, dan arsitek lanskap dilibatkan untuk mengawasi bagaimana resor memberikan dampak ke lokasinya.
“Tujuanku selalu adalah ingin menciptakan sesuatu yang tak hanya memberikan kontribusi kepada lingkungan, tapi juga restoratif, sebagai sebuah karya untuk apa apa saja yang memungkinkan,” ucap dia kepada New York Times.
sumber : kompas.com
